Jumat, 07 Juni 2013

Fajar Ciptandi, Dwaya manikam, dan Marketeers Youth Startup Icon 2013

Luar biasa animo kontestan Marketeers Youth Startup Icon 2013 di kota Bandung. Dari 430 pendaftar, 30 kontestan diundang untuk audisi terbuka yang digelar di Pasar Cisangkuy, Rabu (29/5/2013). Kontes yang diselenggarakan dalam rangka Marketeers Festival 2013 ini diadakan untuk mencari perwakilan wirausahawan muda pemula dari Kota Bandung untuk ikut kontes nasional Desember nanti.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Waizly Darwin (Chief Operations, Marketeers) selaku Project Director dari kontes Youth Startup Icon 2013, kontes ini diadakan untuk mencari startup yang proven, bukan sekadar menyajikan konsep bisnis.

“Peserta ini dibawah 30 tahun, mereka wirausahawan pemula yang baru lewat 1 tahun dan dibawah 3 tahun berbisnis. Ini umur-umur yang labil. Jangan sampai kita pilih, nanti malah milih jadi karyawan,” jelas Waizly.

Ada tiga kriteria yang diusung dalam memilih startup icon ini yaitu Knowledge, Skills, and Attitude. “Bukan omset terbesar yang dicari, tapi siapa yang bisa membuat usahanya scalable, dan proven dalam waktu singkat di bawah tiga tahun. Untuk itu ada tiga yang harus dipunyai seorang startup entrepreneur, yaitu business knowledge, marketing skills, dan entrepreneur’s attitude. Yang kami cari dari tiap kota adalah yang kurang dari 3 tahun sudah proven dari sisi ketiga karakteristik itu,” tegas Waizly.

Pemilihan Bandung Youth Startup Icon 2013 kemarin menghadirkan empat juri antara lain Ferry Hasan (owner Bebek Udig), Stephanie Hermawan (Women Entrepreneur Award 2012 dari Ernst & Young), Jaya Setiabudi (founder Young Entrepreneurs Academy), dan Waizly Darwin.

Pilihan dan keputusan tim juri sendiri jatuh pada Bob Merdeka selaku owner dari CV Maicih, sebagaimana yang diumumkan di saat sesi pembuka Bandung Marketeers Festival 2013 di Hotel Hilton Bandung.

Dwaya Manikam yang diwakili oleh ownernya, Fajar Ciptandi pun menjadi dalah satu Semifinalis yang mempresentasikan konsep bisnisnya di hadapan para juri.  Dari banyak yang disampaikan Fajar mengenai konsep Dwaya Manikam, sangat disayangkan sekali karena hampir tidak ada kesempatan baginya untuk menceritakan mengenai konsep CSR yang tengah dijalankannya yaitu: Dwaya Manikam "Start Empathy".  Hampir seluruh pertanyaan yang diajukan berputar di persoalan operasional dan omzet.  Namun bagaimanapun event ini telah menjadi salah satu media baik untuk terus mempromosikan mengenai Dwaya Manikam kepada lebih banyak orang :D


Tidak ada komentar:

Posting Komentar