Jumat, 09 Agustus 2013

Profil Program Dwaya Manikam "Start Empathy"

Kenali kami lebih dekat dan semakin dekat. Check this out!




Tampilan Cover Katalog Dwaya Manikam "Start Empathy"

Beginilah tampilan cover katalog produk2 funderaising program Dwaya Manikam "Start Empathy" :)


Workshop Fabric Accsessories #1 Bersama Tobucil

Sabtu, 20 Juli 2013 mulai dari pukul 10.00 sampai 12.00, bertempat di Tobucil, jalan Aceh no. 56 Bandung lalu Dwaya Manikam menyelenggarakan workshop Fabric Accsessories untuk pertama kalinya. Pada workshop ini teman2 diajak untuk membuat aksesoris berupa kalung. Mereka dikasih bahan perca batiknya dan diajarkan step2 langkah membuatnya. Selain itu mereka bebas berekplorasi menggunakan berbagai macam beads yang kami siapkan. Dan alhasil mereka bisa membuat kalung kreasinya sendiri!

Oiya, rencananya workshop selanjutnya akan dibuat secara rutin dan reguler. Peserta akan diajak untuk mengikuti proses dari mulai tahap paling basic hingga ke tahap pembentukan aksesoris. So, ayo bergabung dengan workshop kami dengan cara mengontak tobucil tentang teknis pendaftarannya. Kami tunggu ya!!!



Penghargaan untuk Teman Ibu Terbaik

Sebagai salah satu cara mengapresiasi upaya dan hasil kerja para teman2s ibu, sekaligus untuk memotivasi semangat mereka, maka kami memberikan satu reward untuk peserta pelatihan terbaik.

Kriteria penilaiannya adalah: peserta yang paling disiplin, berkomitmen besar, rajin, dan paling cepat belajar. Dan akhirnya, dinobatkanlah ibu Nia sebagai peserta terbaik untuk pelatihan selama bulan Juli. Semoga ini akan memacu teman2s ibu yang lain untuk berusaha lebih baik :)


Pembekalan Keterampilan Teman2s Ibu Dayeuh Kolot untuk Quilting Project

Terhitung sejak Hari Rabu di minggu pertama bulan Juli 2013 lalu, Dwaya Manikam bersama dengan ibu Pingkan dan teman2s dari BEM IT Telkom telah memulai memberikan pembekalan keterampilan pada teman2s ibu di Dayeuh Kolot, Bandung. Pembekalan keterampilan yang mereka terima lebih diarahkan untuk kebutuhan industri yang dimiliki ibu Pingkan yang diberi label Favorite Pieces, yang memproduksi produk2 quilting. Mereka diajarkan terlebih dahulu teknik dasar merajut, membuat jahitan peston, membentuk pola heksagon, hingga menggabungkan berbagai pola heksagon menjadi lembaran kain. Mereka telah diarahkan untuk bekerja dalam kelompok kecil untuk melatih bekerja dalam koordinasi.

Pembekalan keterampilan ini berjalan lancar. Setelah terus didampingi dan diarahkan serta dikomentari setiap detail kerjaannya, akhirnya para teman2s ibu ini mampu terbangun komitmennya dan belajar dengan cepat. Pembekalan selama 3 kali pun dirasa sudah cukup untuk mereka memulai project ini.

Semangat teman2s ibu!!!






Publikasi Rekruitmen Teman2 Baru Dwaya Manikam "Start Empathy"

Hayyy, yes you guys!!!

Kali ini Dwaya Manikam membuka kesempatan buat kamu2 yang tertarik untuk mengembangkan potensi diri melalui kegiatan sosial yang bermanfaat, bukan hanya bikin kamu aktif dalam kegiatan berkomunitas dan berorganisasi saja, tapi juga memberikan dampak kemanfaatan sosial bagi masyarakat.

Ayo tunggu apa lagi?! Untuk lebih jelas seperti apa cara bergabungnya, silakan cek poster di bawah ini :)


Teman2s Inisiator Dwaya Manikam "Start Empathy" : Citra Puspitasari

Ini dia sosok-sosok inisiator yang menjalankan program Dwaya Manikam "Start Empathy". Yuk kita kenalan satu persatu :)

CITRA PUSPITASARI

Citra biasa dipanggil Cipus. Dia adalah sosok yang paling istikomah diantara teman2 inisiator Dwaya Manikam yang lain. Cewek satu ini punya keterampilan di atas rata-rata dalam hal rajut merajut serta renda merenda. Bahkan ilmu rajut dan merendanya ini telah dia tularkan pada sebagian murid2 SMK.


Teman2s Inisiator Dwaya Manikam "Start Empathy" : Trisa Melati

Ini dia sosok-sosok inisiator yang menjalankan program Dwaya Manikam "Start Empathy". Yuk kita kenalan satu persatu :)

TRISA MELATI

Trisa adalah sosok anak muda yang sangat mencintai budaya nusantara. Terbukti dia sempat terpilih sebagai Duta Batik Jawa Barat. Gak cuman itu, trisa juga punya jiwa sosial yang besar dengan mendedikasikan diri selama satu tahun sebagai pengajar muda di Indonesia Mengajar. Dan kali ini trisa berkomitmen ingin membagikan sedikit yang dia miliki agar dapat memberi dampak kemanfaatan bagi masyarakat melalui program Dwaya Manikam "Start Empathy".


Teman2s Inisiator Dwaya Manikam "Start Empathy" : Nadia Yuranie

Ini dia sosok-sosok inisiator yang menjalankan program Dwaya Manikam "Start Empathy". Yuk kita kenalan satu persatu :)

NADIA YURANIE

Nadia Yuranie puna nama panggilan Nay. Dia punya kreatifitas yang tinggi dalam hal mengeksplorasi material tekstil menjadi berbagai aksesoris keren. Selama ini Nay lah yang mendesain produk2 aksesoris Dwaya Manikam. Dan kali ini dialah yang bertanggung jawab terhadap pembuatan prototype aksesoris dwaya manikam untuk line custom :)


Teman2 Inisiator Dwaya Manikam "Start Empathy" : Yosephin Sri

Ini dia sosok-sosok inisiator yang menjalankan program Dwaya Manikam "Start Empathy". Yuk kita kenalan satu persatu :)

YOSEPHIN SRI

Cewek yang biasa dipanggil epin ini punya keterampilan dalam hal drawing di atas rata-rata. Selain itu epin juga sosok yang aktif dalam kegiatan2 eksplorasi potensi SDM dan SDA lokal, seperti terjun langsung ke komunitas masyarakat suku Dayak Basap untuk mengeksplor potensi masyarakat disana sekaligus memaksimalkan potensi zat pewarna alami dari kayu ulin untuk membuat produk batik dengan mengambil ragam hias khas suku Dayak Basap tersebut.


Teman2s Inisiator Dwaya Manikam "Start Empathy" : Fajar Ciptandi

Ini dia sosok-sosok inisiator yang menjalankan program Dwaya Manikam "Start Empathy". Yuk kita kenalan satu persatu :)

FAJAR CIPTANDI

Cowok 26 tahun ini adalah inisiator yang pertama kali banget munculin ide tentang program sosial ini. Sosok yang selalu konsisten dengan ranah ekspertisnya yaitu di bidang desain tekstil, eksperimen tren material tekstil dan batik ini pun merupakan salah satu Young Changemaker Ashoka 2012. Selain sebagai seorang dosen, fajar selalu membagi aktifitasnya dalam menjalankan berbagai aktifitas pemberdayaan sosial :)

Jumat, 07 Juni 2013

Fajar Ciptandi, Dwaya manikam, dan Marketeers Youth Startup Icon 2013

Luar biasa animo kontestan Marketeers Youth Startup Icon 2013 di kota Bandung. Dari 430 pendaftar, 30 kontestan diundang untuk audisi terbuka yang digelar di Pasar Cisangkuy, Rabu (29/5/2013). Kontes yang diselenggarakan dalam rangka Marketeers Festival 2013 ini diadakan untuk mencari perwakilan wirausahawan muda pemula dari Kota Bandung untuk ikut kontes nasional Desember nanti.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Waizly Darwin (Chief Operations, Marketeers) selaku Project Director dari kontes Youth Startup Icon 2013, kontes ini diadakan untuk mencari startup yang proven, bukan sekadar menyajikan konsep bisnis.

“Peserta ini dibawah 30 tahun, mereka wirausahawan pemula yang baru lewat 1 tahun dan dibawah 3 tahun berbisnis. Ini umur-umur yang labil. Jangan sampai kita pilih, nanti malah milih jadi karyawan,” jelas Waizly.

Ada tiga kriteria yang diusung dalam memilih startup icon ini yaitu Knowledge, Skills, and Attitude. “Bukan omset terbesar yang dicari, tapi siapa yang bisa membuat usahanya scalable, dan proven dalam waktu singkat di bawah tiga tahun. Untuk itu ada tiga yang harus dipunyai seorang startup entrepreneur, yaitu business knowledge, marketing skills, dan entrepreneur’s attitude. Yang kami cari dari tiap kota adalah yang kurang dari 3 tahun sudah proven dari sisi ketiga karakteristik itu,” tegas Waizly.

Pemilihan Bandung Youth Startup Icon 2013 kemarin menghadirkan empat juri antara lain Ferry Hasan (owner Bebek Udig), Stephanie Hermawan (Women Entrepreneur Award 2012 dari Ernst & Young), Jaya Setiabudi (founder Young Entrepreneurs Academy), dan Waizly Darwin.

Pilihan dan keputusan tim juri sendiri jatuh pada Bob Merdeka selaku owner dari CV Maicih, sebagaimana yang diumumkan di saat sesi pembuka Bandung Marketeers Festival 2013 di Hotel Hilton Bandung.

Dwaya Manikam yang diwakili oleh ownernya, Fajar Ciptandi pun menjadi dalah satu Semifinalis yang mempresentasikan konsep bisnisnya di hadapan para juri.  Dari banyak yang disampaikan Fajar mengenai konsep Dwaya Manikam, sangat disayangkan sekali karena hampir tidak ada kesempatan baginya untuk menceritakan mengenai konsep CSR yang tengah dijalankannya yaitu: Dwaya Manikam "Start Empathy".  Hampir seluruh pertanyaan yang diajukan berputar di persoalan operasional dan omzet.  Namun bagaimanapun event ini telah menjadi salah satu media baik untuk terus mempromosikan mengenai Dwaya Manikam kepada lebih banyak orang :D


Partisipasi Dwaya Manikam pada Event Craftydays #7 Bersama Tobucil

Akhirnya berakhir sudah event Craftydays #7 yang berlangsung pada tanggal 11 sampai 12 Mei di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung.  Acaranya berlangsung seru dan animo pengunjung sekaligus peserta bazaarnya bener-bener luar biasa.  Ada sekitar 40 stand peserta bazaar kali ini, dan dikunjungi oleh ratusan pengunjung di setiap harinya. Event ini memang diperuntukan bagi para crafter sebagai wadah bagi mereka untuk berkreasi dan diapresiasi oleh masyarakat.  Baik para crafter dan pengunjung membaur dan menjalin interaksi yang hangat :)

Dwaya Manikam pun ikut serta untuk event Craftydays kali ini sebagai salah satu peserta bazaar sekaligus memberikan sesi workshop fabric accessories.  Respon para peserta workshop sangat hebat, mereka bersemangat menyelesaikan akseorisnya dibantu oleh ibu tati dan ibu yayah yang merupakan salah satu ibu Cicadas.  

Terimakasih untuk tobucil dan seluruh panitia yang telah merealisasikan event ini dan melibatkan kami di dalamnya, serta para peserta workshop dan pengunjung stand yang telah mengapresiasi produk-produk kami. Sungguh kami benar-benar merasa senang dan terkesan dengan dua hari yang luar biasa ini!











Selasa, 07 Mei 2013

Produk Dwaya Manikam Digunakan oleh Teman2s YCM Ashoka :D

Teman-teman YCM Ashoka 2012-2013 (Kyana, Rara, dan Jennifer) menggunakan produk dress dan aksesoris Dwaya Manikam.  Mereka menjadi model dadakan untuk memperagakan produk dwaya manikam ini pada acara inagurasi, orientasi dan penghargaan YCM Ashoka 2012-2013 di Jakarta pada tanggal 5 Mei 2013 lalu.  

Meski bukan model, produk dwaya manikam keliatan kece banget dipakai oleh mereka. Tengkyu sangat-sangat guys...!!!

Crafty Days#7 Bersama Tobucil


CRAFTY DAYS#7!!!

Temukan booth bazar Dwaya Manikam, sekaligus ikuti workshop fabric accsessories dengan instruktur teman2s ibu Cicadas langsung!

Untuk informasi lebih lanjut bisa klik disini: http://www.craftydays.tobucil.net

Memberi Pelatihan Proses Produksi Desain Batik IKM/UKM Semarang

Semarang, 06 - 08 Mei 2013.  Lagi, Fajar Ciptandi membagi sedikit pengetahuan yang dimilikinya tentang batik melalui pelatihan proses produksi desain batik untuk para pelaku IKM/UKM Batik di Profinsi Jawa Tengah, yang diselenggarakan oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah.

Pada Pelatihan ini Fajar mencoba memberikan pemahaman pada para pengrajin batik tentang bagaimana membuat perancangan sebuah desain mulai dari tahap konsep, sketsa desain on paper, pembuatan desain plat kuningan batik, hingga pengaplikasian motif pada permukaan kain melalui proses tracing.  

Semoga melalui program ini eksistensi batik semarang dapat meningkat, serta terjadi hubungan yang bersinergis antara pengusaha batik, pengrajin, pemerintah setempat, serta kalangan akademisi. 

Keychain Dwaya Manikam


Kali ini ada yang baru dari Dwaya Manikam.  Kami membuat produk berupa gantungan kunci dari pemanfaatan bahan perca batik.  Yeaaaay,,,miliki satu produk ini sebagai salah satu cara turut mendukung keberlangsungan program Dwaya Manikam "Start Empathy" :D

Inagurasi, Orientasi, dan Penganugerahan Ashoka Young Changemaker 2012-2013

Jakarta, 4-5 Mei 2013.  Pekan ini menjadi pekan pembelajaran luar biasa. Bertemu dengan 25 teman2s YCM Ashoka yang telah menularkan inspirasi, semangat dan motivasi yang gak habis2nya. Seperti menampar atas apa yang selama ini sudah aku buat, merasa tenang dan san...tai atas kegelisahan yang melatarbelakangi kenapa program dwaya manikam 'start empathy' ini lahir. Harusnya kemarin bisa lebih militan dan konsisten sehingga gak perlu menunggu beberapa tahun lagi cicadas jadi kampung urban kreatif. Takjub luar biasa dengan anak 14 tahun yg sudah bisa menciptakan minuman berkhasiat pengganti soda dengan rasa soda. Kagum dengan teman2 lain di usanya 23 tahun mampu mengajak puluhan bahkan ratusan volunteer melalui program volunteer dokternya. Terperangah saat mahasiswa semester 6 ini bergiat meningkatkan literasi membaca anak indonesia melalu program perpustakaan kelilingnya. Gak kalah luar biasa, ada yg memberdayakan ibu2 mantan penderita kusta, dan juga tuna rungu untuk membuat produk kerajinan. Yang hebat lainnya ada yg memberdayakan potensi beras organik untuk meningkatkan kualitas ekonomi petani banyuwangi. Dan yang ini juga keren, dia memberikan edukasi kesehatan reproduksi generasi muda di kawasan prostitusi doli.

Ingin terus berada di sekitar orang2 seperti ini supaya terus terjaga dan terbakar semangatnya untuk maju dan tetap maju merealisasikan cicadas menjadi kampung urban kreatif. Gak khawatir sedikitpun, bahwa masa depan indonesia pasti baik karena ada orang2 hebat seperti kalian.
 

 

Merajut Benang Kenaf

Kali ini teman2s ibu di Cicadas diberikan kembali keterampilan baru merajut.  Setelah sebelumnya mereka belajar merajut dengan benang wool, maka selanjutnya mereka diberikan tantangan untuk merajut benang kenaf yang strukturnya lebih kasar, rapuh, dan berbulu.  Dan ternyata dengan cepat mereka belajar, mereka bisa melakukannya!

Pengembangan serat kenaf ini sebenarnya adalah objek penelitian yang sedang dilaukan oleh Fajar Ciptandi, selaku founder dari dwaya manikam.  Tapi sudah dipikirkan oleh Fajar bahwa ini akan dijadikan program dwaya manikam "start empathy" selanjutnya dalam memberdayakan masyarakat di kawasan Cicadas sekaligus mengoptimalisasikan potensi bahan baku serat alam.  Ini pasti bakal keren :D

Jumat, 08 Maret 2013

Designer as a part of society

A simple gathering to share stories of what has been done by several designers or artists for society in creative ways.

Saturday, March 9th at After Idea Office, jl Rancakendal no. 20 Bandung.

Anyone can come to this gathering. And for more information please contact: 0812201187121

Let us share what we've done!


Memberikan Pelatihan Ilustrasi Fashion untuk Pelaku IKM Semarang

Pada hari Kamis hingga Sabtu, tanggal 28 Februari hingga 2 Maret 2013 lalu Fajar Ciptandi memberikan pelatihan mengenai iluatrasi fashion bagi paa pelaku IKM di bidang tekstil di Semarang. Pelatihan ini membekali mereka bagaimana merancang sebuah konsep, mengumpulkan inspirasi hingga menuangkannya menjadi sebuah gambar fashion on paper. Selanjutnya mereka dibekali dengan bagaimana menggunakan software desain corel draw untuk mengaplikasikan sketsa desain mereka sebelumnya. Diharapkan melalui pelatihan ini para pelaku IKM lebih siap menghadapi tantangan persaingan industri tekstil.


Berkarya "Keindahan dalam Kegelapan"

Energinya sedang besar sekali untuk kembali menuangkan inspirasi dan ide yang ada di dalam kepala menjadi sebuah karya premium Manikam Indonesia.

Dilukis menggunakan prada emas di atas selembar kain sutera yang telah diwarnai hitam pekat, tema yang ingin diangkat yaitu bagaimana sebuah kegelapan mampu menampilkan keindahan. Motif yang ditampilkan menggabungkan bentuk-bentuk ornamen etnik dengan kontemporer sehingga memberikan sebuah penampilan visual yang menarik.

Jumat, 22 Februari 2013

Menulis tentang Program Dwaya Manikam "Start Empathy" di Majalah Karsa

Dengan maksud mempublikasikan pada masyarakat tentang program Dwaya Manikam "Start Empathy" yang tengah dijalankan saat ini, maka Fajar Ciptandi mencoba menulis pada sebuah majalah nasional Karsa, edisi Februari 2013. Diharapkan dengan begitu maka akan banyak orang mengenal program ini, ingin terlibat, lalu berbuat, hingga akhirnya membawa ini pada tujuan akhirnya yaitu menciptakan kelompok masyarakat yang mandiri dan kreatif.

Satu Hari Penuh Inspirasi Bersama Kelas Inspirasi

Selama ini aku selalu merasa bahwa hidup seluruhnya adalah tentang “aku”. Bahwa setiap tindakan yang kulakukan hanya untuk mendapatkan keberhasilanku semata, dan aku adalah satu-satunya yang berperan paling penting atas apa yang kudapatkan sekarang. Aku seolah lupa bahwa begitu besar energi yang telah orang-orang sekitarku berikan untuku agar bisa mendapatkan keberhasilan seperti sekarang. Dan secara perlahan aku seolah disadarkan bahwa dalam hidup penting sekali kita berperan dalam memberikan “nilai” kepada orang lain. Membagi sedikit manfaat agar kelak apa yang kita berikan tersebut dapat menjadi sumber semangat untuknya dalam mengejar keberhasilan.

Kelas Inspirasi telah menjadi sebuah media yang mengantarku untuk membagikan inspirasi sederhana kepada sahabat-sahabat kecil yang memiliki mimpi besar di SD Kuningan Timur 01. Aku datang untuk memberikan inspirasi pada mereka agar yakin dengan mimpinya dan terus bersemangat untuk meraihnya. Satu hari yang kuharap bisa menjadi moment penuh kesan bagi sahabat kecilku yang luar biasa ini. Tapi ternyata ini bukan hanya soal aku yang datang dan membagi inspirasi saja. Satu hal yang lebih luar biasa adalah aku justru belajar banyak dari mereka. Aku banyak terinspirasi oleh tepukan tangan, gelak tawa, lompatan riang, bahkan rengekan dan tangisannya yang menjadi bagian dari semangatnya untuk berani bermimpi sangat besar. “Saya mau menjadi pilot! Saya mau menjadi ABRI! Saya mau menjadi dokter! Saya mau menjadi ustad! Saya mau menjadi Polisi! Saya mau menjadi pemadam kebakaran! Dan masih banyak cita-cita besar lainnya. Dari wajah polosnya bisa terlihat keyakinan bahwa apa yang mereka lantangkan itu pasti akan tercapai. Ya, sebesar apa kalian yakin akan hal itu, aku pun punya keyakinan yang sama besarnya. Tak ada keraguan sedikit pun bahwa kalian akan mampu meraihnya. Sekolah tempat kalian saat ini belajar akan menjadi tempat bersejarah yang mengingatkan kalian bahwa bermula dari sanalah mimpi-mimpi itu terbangun. Guru-guru kalian yang luar biasa, yang dengan ketulusan dan kesabarannya telah mencurahkan semua yang dia tahu agar kalian menjadi yang terbaik kelak. Aku bahkan tak tau bagaimana kalau menjadi mereka, yang tak cukup hanya dengan bisa mengajar saja tapi juga perlu ekstra sabar dan penyayang. Ingatlah mimpi yang telah kalian terbangkan bersama balon berwarna warni di tanggal 20 Ferbuari 2013 lalu itu. Berjanjilah pada diri sendiri bahwa kalian akan mengejar mimpi itu kembali di atas langit. Dan aku bersama negeri ini siap menunggu kalian beberapa tahun lagi untuk menjadi apa yang kalian cita-citakan.

















Keterampilan Baru Teman2s Ibu Cicadas

Para teman2s ibu Cicadas bisa dibilang jagonya kalau udah urusan basic jahit jelujur, eksplorasi bahan perca batik untuk dibuat produk aksesoris. Tapi gak cukup hanya mahir dengan teknik yang itu2 saja, maka dwaya manikam pun mencoba memberikan pembekalan keterampilan lain buat teman2s ibu ini.

Mereka diajarkan teknik crochet mulai dari yang paling standard. Semangat belajar mereka besar sekali, tampak sangat antusias mengerjakan setiap prosesnya. Diharapkan dengan pembekalan keterampilan baru ini maka teman2s ibu mampu menghasilkan variasi produk yang lebih kreatif lagi, sehingga apa yang mereka kerjakan akan memberikan dampak kemanfaatan yang lebih baik lagi bagi mereka.

Senin, 11 Februari 2013

Kelas Inspirasi, Mendatangkan Mimpi di Ruang Kelas

JAKARTA, KOMPAS.com — mengutip sebagian artikel yang ditulis oleh Riana Afifah:

Program Kelas Inspirasi pada tahun kedua telah memasuki masa pembekalan bagi 599 relawan pengajar dari kalangan profesional yang terpilih. Mereka siap berbuat sesuatu terhadap pendidikan Indonesia dan menggemakan semangat kepada para siswa sekolah dasar (SD) untuk berani mempunyai mimpi besar.

Ketua Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar, Anies Baswedan, mengatakan bahwa kehadiran para profesional di dalam kelas tersebut bukan sekadar mengajar atau berbagi ilmu yang dimilikinya, melainkan untuk menginspirasi dan menumbuhkan mimpi dari profesi yang digeluti saat ini.

"Kegiatan ini bukan mengundang mereka semata-mata menjadi guru, tapi yang terpenting adalah kembali mendatangkan mimpi di ruang-ruang kelas," kata Anies saat hadir dalam pembekalan Kelas Inspirasi di Auditorium Gedung Indosat, Jakarta, Sabtu (9/2/2013).

Ia menjelaskan bahwa masa depan Indonesia berada di ruang-ruang kelas tersebut. Pasalnya, apa yang terpancar pada wajah-wajah anak Indonesia adalah pancaran masa depan negara yang terus berupaya untuk bangkit dan menjadi lebih baik. Salah satu langkahnya tentu saja melalui pendidikan.

"Kita semua ini adalah produk pendidikan. Pendidikanlah yang membuat kita jadi seperti ini dan terbuka berbagai kesempatan. Jadi, mari melakukan sesuatu dengan kembali ke tempat kita dulu dididik," jelas Anies.

"Inspirasi anak-anak dan buat mereka berani bermimpi. Think big, start small, act now. Jadi mulai sekarang berpikir besar, mulai dari yang kecil dan lakukan sekarang," imbuhnya.

Pada tahun ini, sebanyak 599 relawan pengajar dari kalangan pekerja profesional telah terpilih dari 1.158 pekerja profesional yang mendaftar. Selama sehari, para relawan ini akan menjadi guru di 58 SD negeri di Jakarta. Dalam kesempatan itu, mereka yang berasal dari berbagai profesi akan menjelaskan mengenai apa saja yang dilakukannya.

Jika tahun lalu hanya diselenggarakan di Jakarta maka pada tahun ini ada lima kota lain yang juga akan menjalankan program Kelas Inspirasi pada tanggal 20 Februari mendatang. Adapun kota tersebut adalah Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, dan Pekanbaru dengan jumlah total sekolah 122 SD.

Dan Fajar Ciptandi, inisiator program Dwaya Manikam 'Start Empathy' yang berprofesi sebagai dosen seni rupa dan desain akan turut serta berpartisipasi sebagai pengajar volunteer dengan tempat mengajar di SDN Kuningan Timur 01 Jakarta Selatan juga loooh :)